Salam Perdamaian dalam Ketuhanan

Selamat melihat-lihat isi halaman ini sahabat..

Semoga anda menjadi orang yang dikaruniakan Tuhan akan kesehatan, kebaikan, dan ketenangan jiwa..


Minggu, 27 Desember 2009

DOA



Jangan sampai permintaanmu kepada Allah engkau jadikan alat untuk mendapatkan pemberian Allah, niscaya akan kurang pengertianmu (ma’rifatmu) kepada Allah. Namun hendaknya doa permintaanmu semata-mata untuk menunjukan kehambaanmu dan menunaikan kewajiban terhadap kemuliaan Tuhanmu” (Imam Ibnu Atha’illah).

Banyak dari kita (manusia) berdoa kepada Allah untuk meminta hal-hal duniawi. Kita minta istri cantik, harta melimpah, jabatan yang tinggi, kekuasaan yang luas dan hal dunia lainnya. Jika alasan kita berdoa hanyalah untuk mendapatkan hal-hal ini, maka ketika semua hal tersebut terpenuhi akan hilanglah intensitas dan kulitas berdoa kita.

Ada juga manusia yang berdoa untuk mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT atas kebaikan-kebaikan yang telah ia lakukan di dunia, serta dimasukan kedalam surga. Maka mereka dalam berbuat kebaikan di dunia sekiranya akan penuh dengan perhitungan. Mana amalan yang berpahala besar mana amalan yang berpahala yang kecil. Padahal semestinya manusia berbuat kebaikan harus tanpa pamrih, serahkanlah semuanya kepada Allah dan biarlah Allah yang menghitung amalan kita. Maka, dalam beramal kita harus berpatokan dengan : berbuat, lepas, dan ikhlas.

Doa yang paling berharga adalah doa meminta ridha Allah SWT. (artinya doa yang kita panjatkan kepada Allah adalah doa minta dikuatkan Iman, doa minta diberi ketaatan pada semua perintah dan larangan, serta konsisten dalam pengabdian. <Menimbang perkataan muslim halaman 23>). Karena jika Allah sudah ridha kepada kita maka dunia dan akhirat akan kita capai. Orang yang berdoa meminta ridha Allah akan selalu ikhlas dan ridha jika harta dunianya sedikit, jika sanak-saudaranya dipanggil Allah, jika hidupnya menderita, dan Jika hidupnya penuh kegagalan. Mereka akan selalu tenang dalam menyikapi suatu masalah, hidupnya tenang walaupun banyak musibah.

Dalam berdoa yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita. Yakinlah, Yakinlah, Yakinlah. Terkadang sesuatu yang kita minta kepada Allah tidak terkabul (dalam perspektif manusia), padahal Allah telah mengganti permintaan kita dengan sesuatu yang lebih baik. Dan mungkin juga Allah membalas doa kita dengan kebaikan-kebaikan di akhirat nanti. Hati ini tidak boleh ragu kepadaNya, doa kita pasti terkabul akan tetapi pemberian Allah itu banyak dan tidak disyukuri oleh umatnya.

Mengapa sering diperlukan waktu yang begitu lama bagi datangnya jawaban yang bersifat mengabulkan? Keterangan Jalaludin Rumi berdasarkan apa yang dianggap sebagai hadist yang terdapat dan dielaborasi dalam risalah (risalah tentang tasawuf) karya sufi abad ke-11, Al-Qusyairi. Manusia dibandingkan dengan burung : bukanlah burung kakatua dan burung bul- bul dikurung dalam sangkar untuk dinikmati suaranya yang merdu? Kita senang mendengarkan suara-suara burung dalam sangkar . Begitu pula Tuhan, Dia juga menyukai suara-suara manusia. Untuk beberapa lamanya, Tuhan membuat manusia mengalami kesulitan supaya mereka menyeru-Nya dan berdoa kepada-Nya dengan suara-suara mereka yang sedih lagi Indah. Atau seperti dikatakan oleh Rumi . Ketika seorang pengemis Tua berwajah buruk meminta sepotong roti, dia akan diberi sesuatu agar segera lepas pergi. Namun, jika seseorang rupawan meminta roti, dia akan dibuat agar terus menunggu dengan dalih ini atau itu, supaya wajah yang rupawan itu dapat ditatap lebih lama lagi. Tuhan juga senang melihat wajah sahabat-sahabatNya, dan karena itu menguji mereka agar terus memohon kepada-Nya. (M VI 4227ff.)

Ketika doa kita lama terkabul maka seharusnya kita berintropeksi, apakah selama ini kita sering meminta kepadaNya, berapa lamakah kita mengingatNya, sudahkah kita melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Jika belum maka perbaikilah, maka Allah akan memberi kita pemberian yang begitu Indah.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah , dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Amin (Al-Fatihah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Indahnya Alam Pulau Dewata

Indahnya Alam Pulau Dewata
pantai padang-padang yang tenang, akankah ketenangan ini dirusak oleh keburukan manusia, berlakulah baik pada alam kita